p- Waket DPRD Tanjab Barat Ancam “Bunuh” Anggota Banmus
KUALATUNGKAL – Rapat Badan Musyawarah (banmus) DPRD Tanjungjabung Barat yang di gelar Selasa (20/09) kemarin diwarnai kericuhan. Hal ini adanya insiden pengancaman H Syahruddin Zen terhadap H Syaifuddin, SE saat berlangsung rapat banmus.
H Syaifuddin saat dikonfirmasi wartawan mengakui diriny diancam akan dibunuh. Ancaman itu, katanya berasal dari Wakil ketua DPRD Tanjab Barat, H. Syahrudin Zen saat rapat Bamus berlangsung.
Menurutnya, pengancaman tersebut berawal saat rapat banmus yang dihadiri 9 anggota dewan berlangsung, Syahrudin Zen meminta waktu untuk menyampaikan pernyataannya di luar agenda rapat. Syahrudin pun langsung menebar ancaman kepada Syaefudin.
“Saya diancam mau dibunuh pada saat rapat. Saya tidak senang perbuatan itu,” katanya usai rapat, Selasa (20/9).
Diceritakannya, asal muasal pengancaman tersebut, akibat dirinya kerap berkomentar di media terkait kasus pengerasan jalan Manunggal Dua, yang saat ini tengah diusut kejaksaan Tinggi Jambi. Kasus itu melibatkan istri dan anak Syahrudin Zen.
“Inikan saat rapat, kenapa mengancam saya. Saya tidak ada sentiment pribadi. Sebagai anggota DPRD, saya berhak mengontrol pekerjaan. Kalau mengenai kasus Jalan Manunggal, itu urusan penyidik. Rapat Bamus hanya untuk mengagendakan jadwal,” ujar politisi Partai Bulan Bintang ini.
Merasa tidak senang, pria yang akrab di sapa H Udin ini akan melaporkan kasus pengancaman itu ke Mapolres Tanjab Barat. Selain itu, dirinya juga akan melaporkan perbuatan tersebut kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Tanjab Barat.
Terpisah,H. Syahrudin Zen yang dikonfirmasi dikediamannya, membantah melakukan pengancaman. Bahkan, ia mengatakan tidak ada bukti terkait tuduhan pengancaman tersebut.
“Tidak ada saya mengancam, kalau mengancam, harus ada buktinya. Saya tidak ada menggunakan kekerasan,” kata H Otoh (sapaah akrabnya,red) yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Tanjab Barat ini.
Bahkan, ia mengaku khilaf, dan spontan hingga menyebabkan kopi tumpah.. Mengenai laporan ke polisi, lanjutnya ia tidak mempersoalkan, pasalnya laporan ke polisi merupakan hak setiap orang.
“Saya tidak ada mengancam, hanya emosi dan spontan saja,” katanya.(Tim)
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih atas Komentar anda