Home » » Tidak “Berani” Ikut Debat, Safrial Menuai Kritikan

Tidak “Berani” Ikut Debat, Safrial Menuai Kritikan

Written By Info Tanjab on 10 October, 2010 | 8:53 PM

Calon Bupati Tanjab Barat, H Usman Ermulan saat berdialog dengan panelis Prof Aulia Tasman. Tampak mimbar disebelah kosong karena tidak dihadiri oleh Safrial.

Aulia Tasman: “Usman Ermulan Sangat Diuntungkan”


KUALATUNGKAL—Debat kanddidat Calon Bupati Tanjab Barat periode 2011-2016 yang diiselenggarakan KPU Kabupaten Tanjab Barat di Hotel Mulia Jum’at (8/10) menyisahan rasa kecewa. Soalnya, ajang debat sejatinya untuk mengetahui secara umum penyampaian visi dan misi masing-masing calon tidak dihadiri Safrial. Dari dua calon, hanya Usman Ermulan yang hadir. Tak ayal, debat kandidat berubah menjadi tanya jawab antara Usman Ermulan  dengan panelis Prof Aulia Tasman.


                Tidak hadirnya Safrial diarena debat menjadi pertanyaan besar masyarakat di daerah itu. Apalagi Safrial sebagai calon incumben yang bergelar Doktor masyarakat sangat mengharapkan ia bisa hadir diarena debat yang dislenggaraan oleh KPU untuk memaparkan program-program jika terpilih kembali menjadi Bupati Tanjab Barat .



 “Mestinya Safrial harus hadir biar lebih seru, karena kedua calon ini sama-sama pernah menjabat sebagai bupati, diarena debat itulah mereka bisa beradu argumentasi bagaimana membangun Tanjab Barat kearah yang lebih baik lagi. Disinilah masyarakat bisa menilai siapa yang terbaik dari calon-calon pemimpin mereka,”  ujar anggota DPRD Provinsi Jambi, Sukisman, Am,d.



Kejadian ini kata Alam—panggilan akrab Sukisman, sama seperti Pilkada Bupati Tahun 2005 yang lalu. Saat itu katanya, Safrial maju di Pilbup juga tidak menyampaikan visi dan misi di gedung DPRD, yang menyampaikan hanya H M Yamin. Sebagai pemimpin katanya, harus memiliki visi dan misi yang jelas membangun Tanjab Barat, sehingga masyarakat bisa mengetahuhi apa program yang akan dijalankan.



Sebagai calon pemimpin kata Alam harus menghormati lembaga KPU dan Panwaslu, karena lembaga ini dibentuk oleh negara. Artinya semua bentuk tahapan Pemilu Kada harus dihormati dan diikuti oleh calon pemimpin. “Ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal etika seorang calon pemimpin. Menang atau kalah itu hal biasa,  siapa yang terpilih nanti itulah yang terbaik untuk masyarakat, tapi persaingannya harus fer dan berwibawa,” tuturnya.



Ketidak hadiran Safrial di arena debat karena terganjal dengan izin cuti dari Gubernur, sehingga jika ikut diarena debat melanggar aturan. Menurut keterangan ketua tim koalisi Safrial-Yamin, Simanjuntak,  Safrial hanya diberikan izin cuti oleh Gubernur selama tiga hari. “Cutinya hanya tiga kali, kalau kita paksakan ikut debat nanti melanggar aturan. Lagian kalau Safrial tidak ikut, kan tidak sangsinya juga, ” ujarnya kepada wartawan.



Sementara itu, Sekertaris tim koalisi Usman-Katamso, Ahmad Jakfar, SH menilai Safrial tidak mengharagi KPU sebagai penyelenggara Pemilu Kada Bupati. KPU katanya memiliki undang-undang dalam menjalankan semua tahapan Pemilu Kada Bupati termasuk debat kandidat. Meskpiun dalam undang-undang tidak ada sangsinya kata Jakfar, sebagai calon pemimpin harus berani hadir untuk berdebat memaparkan visi dan misi secara umum untuk membangun Tanjab Barat.



Kalau alasan Gubernur memberi cuti tiga hari katanya, hanya alasan klasik dan tidak rasional. Katanya, ia sudah mengecek ke Pemerintahan Provinsi (Pemrov) Jambi, izin cuti selama tiga hari itu atas usulan dari Safrial bukan pemberian Gubernur. “Dengan begitu artinya Safrial memang tidak berani adu debat soal masalah-masalah secara umum yang ada di Tanjab Barat saat ini,” ujarnya.



Begitu juga alasan jika mengambil cuti roda pemerintahan tidak berjalan dinilainya tidak logis. Di Kabupaten Batang Hari bebernya, Bupati Syahirsah sebagai calon incamben dan Wakilnya Adriyan Faisal sama-sama cuti untuk bertarung di Pemilu Kada. Bahkan katanya, keduanya meninggalkan rumah dinas dan mobil dinas untuk menghilangkan image menggunakan fasilitas negara.



 “Itu baru pejabat yang perlu dicontoh, mereka sangat berani dan gentelmen. Urusan pemerintahan  diserahkan kepada Peltu Sekda. Jauh berbeda dengan kita disini, kayaknya takut kehilangan kekuasaan,” tegasnya.



Sementara itu, panelis yang dihadirkan KPU, Prof Aulia Tasman, menyangkan Safrial tidak hadir di debat kandidat tersebut. Dengan demikian katanya, Usman Ermulan sangat diuntungkan karena disamping kampanye gratis, ia juga bisa memaparkan visi dan misinya untuk membangun Kabupaten Tanjab barat lima tahun kedepan.



“Usman Ermulan sangat diuntungkan, dari setiap pertanyaan yang saya ajukan dijawab dengan gamblang, baik itu masalah infrastruktur, ekonomi kerkakyatan, masalah nelayan dan lebih menarik lagi soal membangun kerja sama dengan kerajaan johor Malaysia lintas Asean, saya rasa ini cukup bagus dilakukan untuk mebangun Tanjab Barat,” kata Aulia.



Ketidak hadiran Safrial di debat kandidat ditanggapi KPU dan Pawaslu. Minggu (10/10) kemarin, digelar rapat bersama di kantor KPU dihadiri masing-masing tim dan dihadiri Polres dan Kodim. Hasilnya, lembaga penyelenggara Pemilu Kada ini memberi tahu kepada tim Kandidat SbY harus ada pemberitahuan jika tidak bisa hadir debat. “Sejauh ini memang tidak ada pemberitahuan, tapi masalah ini sudah kita sampaikan,” kata Ketua Panwaslu, Rusli Tarigan.  (tim)
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas Komentar anda

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TANJAB BARAT Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger