KUALATUNGKAL - Warga Parit 9, Kuala Tungkal mempertanyakan pembangunan jembatan di daerah tersebut, yang sampai saat ini belum ada tanda-tanda dimulai. Padahal jembatan lama sudah dibongkar, warga yang selama ini mengunakan jembatan harus lewat jembatan darurat.
Pembangunan tiang jembatan ini dianggarkan pada tahun 2008 ini, seyogianya selesai akhir Desember ini, tapi pekerjaan di lokasi baru pembongkaran jembatan lama, tiang-tiang panjang jembatanpun belum dipasang." Kabarnya pemborong sudah mengambil uang termen pertama di Keuangan." ujar warga Parit 9.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sabar Barus ketika dihubungi Infojambi lewat ponselnya, Senin sore (29/12) membenarkan adanya beberapa pembangunan jalan dan jembatan di daerah itu, tapi secara rinci dia tidak tahu jembatan yang mana.
" Rencana memang untuk membangun jembatan, tapi untuk anggaran tahun 2008 hanya untuk pembangunan tiang panjang, " ujarnya.
Diakui Sabar, sampai saat ini memang ada keterlambatan dalam pembangunan, karena ada bencana. Namun, Pemda akan membayar uangnya sesuai dengan yang dikerjakan.
" Ya pekerjaan pisik sekitar 23 persen, kalau ada kelebihan dalam pembayaran kita minta kontraktor mengembalikan," ujar pria yang hobi memancing ini. (Sumber Infojambi )
Pembangunan tiang jembatan ini dianggarkan pada tahun 2008 ini, seyogianya selesai akhir Desember ini, tapi pekerjaan di lokasi baru pembongkaran jembatan lama, tiang-tiang panjang jembatanpun belum dipasang." Kabarnya pemborong sudah mengambil uang termen pertama di Keuangan." ujar warga Parit 9.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sabar Barus ketika dihubungi Infojambi lewat ponselnya, Senin sore (29/12) membenarkan adanya beberapa pembangunan jalan dan jembatan di daerah itu, tapi secara rinci dia tidak tahu jembatan yang mana.
" Rencana memang untuk membangun jembatan, tapi untuk anggaran tahun 2008 hanya untuk pembangunan tiang panjang, " ujarnya.
Diakui Sabar, sampai saat ini memang ada keterlambatan dalam pembangunan, karena ada bencana. Namun, Pemda akan membayar uangnya sesuai dengan yang dikerjakan.
" Ya pekerjaan pisik sekitar 23 persen, kalau ada kelebihan dalam pembayaran kita minta kontraktor mengembalikan," ujar pria yang hobi memancing ini. (Sumber Infojambi )
<
lagilagi kontraktor bertingkah, pemerintahnya tidak tegas dan tidak mau terjun kelapangan untuk meninjau langsung pembangunan. kepala dinas pekerja umumnya saja sampai tidak tahu rinciannya , aneh kan....?
ReplyDeletekapan tungkal akan maju bila para aparaturnya enggan beranjak dari kursi...?
Makanya, Mahasiswa yang tergabung dalam IMTAJ harus bersuara. daerah kita sudah carut marut, saatnya kaum intelektual turun ikut awasi pembangunan daerah
ReplyDeletesaya pernah tergaung di IMTAJ, tapi hanya satu priode, saya menilai waktu itu IMTAJ di tungganggi Oleh orang yang mempunya kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
ReplyDeleteBlog walking pagi2, sambil sarapan, nonton kartun dan Smile. Kunjungan balek dengan smile yg manis ya hehehe
ReplyDelete